Penerapan Teori Condito Sine Qua Non dalam Prinsip Apologetika Kristen

The idea of writing about this topic originated from observations on social media that several Christian apologists were entangled in the law due to alleged blasphemy cases and spread false information when defending faith. This study aims find rule law's cause effect blasphemy, provide insight into purpose apologetics, explain how apologetics does not violate legal or religious norms. method used thisresearch is a qualitative prioritizes literature studies, collects data through scientific journals, shares news media. findings suggest way faith it attacked by others, an obligation for Christians. Apologetics gentle, non-arrogant, biblical. maximum criminal penalty ten years, there no equal protection between minorities majorities application "Conditio Sine Qua Non Principle", so defend enough reveal truth God's Word without attacking other people's religions. ABSTRAKIde penulisan topik ini berawal dari pengamatan dimedia sosial ada beberapa apologet Kristen terjerat hukum akibat dugaan kasus penodaan agama dan penyebaran informasi bohong saat melakukan pembelaan terhadap iman Kristiani. Penelitian bertujuan menemukan aturan sebab dalam agama, memberikan wawasan tujuan apologetika, bagaimana apologetika yang tidak melanggar norma agama. Metode digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan mengutamakan studi kepustakaan, pengumpulan melalui jurnal ilmiah, berita di sosial. Hasil temuan mengemukakan; suatu cara dilakukan ketika diserang oleh Pihak lain, merupakan kewajiban bagi orang Kristen. Apologetika lemah lembut, sombong Alkitabiah. Sanksi pidana maksimal sepuluh tahun, belum adanya perlindungan sama antara minoritas mayoritas beragama penerapan “Asas Conditio Non”, sehingga untuk cukup mengungkap kebenaran Firman Tuhan tanpa menyerang lain. Kata Kunci : Apologetika, Iman Rasa Adil